KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
Nama
: Ana Ferawati
NIM
: A1C317075
Kelas
: Reguler A
KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM 3
A. JENIS
BAHAYA PADA PEROBAAN FISIKA
Bahaya
adalah sumber, situasi, atau tindakan yang dapat berpotensi menimbulkan cidera
atau penyakit atau kombinasi keduanya. Bekerja
di laboratorium mengandung bahaya berupa kecelakaan. Kecelakaan yamg sering
terjadi di laboratorium berupa kebakaran, kesakitan, kematian dan kerugian
akibat kecelakaan ataupun kerusakan peralatan laboratorium.
Untuk menghindari dan
meminimalkan kemungkinan terjadinya potensi bahaya di tempat
kerja, Pengenalan potensi bahaya di tempat kerja merupakan dasar
untuk mengetahui pengaruhnya terhadap tenaga kerja, serta dapat dipergunakan
untuk mengadakan upaya-upaya pengendalian dalam rangka pencegahan penyakit
akibat kerja yang mungkin terjadi. Secara umum, potensi bahaya lingkungan kerja
dapat berasal atau bersumber dari berbagai faktor, antara lain : 1) faktor
teknis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau terdapat pada peralatan
kerja yang digunakan atau dari pekerjaan itu sendiri; 2) faktor
lingkungan, yaitu potensi bahaya yang berasal dari atau berada di dalam
lingkungan, yang bisa bersumber dari proses produksi termasuk bahan baku, baik
produk antara maupun hasil akhir; 3)faktor manusia, merupakan potensi
bahaya yang cukup besar terutama apabila manusia yang melakukan pekerjaan
tersebut tidak berada dalam kondisi kesehatan yang prima baik fisik maupun
psikis.
- Boiling Tube
Manfaat alat:
Untuk
memanaskan/mendidihkan zat kimia dalam jumlah sedikit
Cara menggunakannya:
Jepit dengan penjepit
kayu saat digunakan untuk memanaskan cairan
Jangan arahkan ujung yang terbuka ke muka saat dipanaskan
Jangan arahkan ujung yang terbuka ke muka saat dipanaskan
Resiko yang mungkin:
Tersiram air panas saat
proses mendidih terjadi
Kena pecahan
- Power Supply
Manfaat alat:
Sebagai sumber tegangan
dan sumber arus listrik
Cara menggunakannya:
Gunakan sandal
kering/sepatu saat menghubungkan stop kontak
Resiko yang mungkin:
Tersengat listrik saat
menyambungkan ke sumber PLN
- Bunsen Burner
Manfaat alat:
Digunakan untuk
memanaskan zat
Cara menggunakannya:
Buka tutup sumbunya
Nyalakan dengan korek
api,
Matikan apinya dengan
menutup api dengan tutupnya saat masih menyala
Resiko yang mungkin:
Kebakaran
- Evaporating Dish
Manfaat alat:
Untuk memisahkan zat
padat yang terlarut dalam solusi di atas bunsen burner
Cara menggunakannya:
Taruh di atas tripot
Nyalakan pembakar
spiritus di bawahnya
Pegang dengan penjepit
jika mengangkatnya.
Hindarkan kontak langsung
dengan
Resiko yang mungkin:
Kulit terbakar jika bersentuhan saat masih panas
- Termometer
Manfaat alat:
Mengukur temperatur
Cara menggunakannya:
Pegang ujung atas jika
menggunakan
Masukkan/tempelkan ujung
bawah ke dalam zat yang akan diukur
Jangan digunakan untuk
mengaduk karena bagian bawah yang berisi cairan dindingnya tipis
Resiko yang mungkin:
Pecah
Merkuri merupakan zat yang beracun
- Galvanometer
Manfaat alat:
Mengukur tegangan listrik
Cara menggunakannya:
Hindari penggunaan
melebihi batas ukur
Jangan salah dalam menghubungkan
kutub-kutubnya
Hindarkan benturan dan
terjatuh
Resiko yang mungkin:
Rusak karena penggunaan
diluar batas ukur
Pecah karena bahan terbuat dari plastik
- Lensa/Cermin
Manfaat alat:
Untuk pembiasan dan
pemantulan cahaya
Cara menggunakannya:
Jepit alat ini pada meja
optik dengan penjepit
Tempatkan dalam wadah
khusus.
Resiko yang mungkin:
Mudah pecah
- Magnet
Manfaat alat:
Untuk percobaan induksi
listrik
Cara menggunakannya:
Jangan dipanaskan dan
dipukul-pukul
Saat menyimpan,
kutub-kutubnya harus saling terbalik satu sama lain.
Resiko yang mungkin:
Hilang kemagnetannya
B. TATA
TERTIB GURU DAN SISWA
- Bagi siswa
Sebelum praktikum
- Siswa wajib datang tepat waktu.
- Siswa tidak diperkenankan masuk ke ruang
Laboratorium tanpa seizin guru.
- Siswa diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium
setelah semua peralatan siap dan dalam kondisi layak digunakan.
- Siswa yang terlambat kurang dari 15 menit
diperkenankan memasuki Laboratorium setelah mendapat izin dari guru.
- Siswa yang terlambat lebih dari 15 menit
tidak diperkenankan memasuki Laboratorium (kecuali alasan tertentu).
- Siswa tidak diperkenankan membawa makanan/ minuman
ke ruang Laboratorium, kecuali untuk praktikum.
Selama praktikum
a.
Tidak diperkenankan bekerja menurut kemauan
sendiri
b.
Tidak diperkenankan bersendau gurau dan
mengganggu teman lain yang sedang bekerja.
c.
Mencoba-coba alat atau bahan praktikum yang
membahayakan diri sendiri atau orang lain.
d.
Dilarang mencorat-coret bangku/ ruang
laboratorium.
e.
Alat-alat/ bahan praktikum harus digunakan sesuai
dengan petunjuk penggunaan atau sesuai anjuran guru.
f.
Dalam melakukan praktikum, hendaknya digunakan
bahan yang secukupnya.
g.
Jika dalam praktikum siswa merusakkan/ memecahkan
alat, maka yang bersangkutan wajib menggantinya.
h.
Jika dalam praktikum terjadi kecelakaan (kena
pecahan kaca, terbakar, tertusuk, tertelan bahan kimia) harap segera melapor
kepada guru.
i.
Dilarang mencicipi/ memakan sesuatu dalam
praktikum kalau guru tidak menyuruh untuk melakukannya.
j.
Bertanyalah pada guru apabila kurang paham
tentang praktikum yang akan dilaksanakan.
k.
Label/ etiket bahan yang rusak/ hilang harap
segera dilaporkan kepada guru.
l.
Jagalah kebersihan dan buanglah sampah pada
tempatnya.
m.
Jagalah bermain-main selama praktikum
berlangsung.
n.
Menggunakan alat-alat / bahan-bahan kimia diluar
petunjuk praktiku tanpa izin guru pembimbing
o.
Mencoba-coba mencampurkan zat -zat kimia yang
tersedia tanpa seizin guru pembimbing atau yang tidak sesuai dengan buku
petunjuk praktikum
p.
Membuang sampah yang tidak larut dibak cuci sebab
akan menyumbat saluran. Buanglah sampah ditempat sampah.
Setelah praktikum
a.
Cuci tangan setelah praktikum berakhir.
b.
Setelah selesai praktikum, alat-alat/ bahan
hendaknya dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan lengkap, bersih dan siap pakai.
c.
Sebelum meninggalkan ruang Laboratorium, meja
praktikum harus dalam keadaan bersih, kursi diletakkan diatas meja, kran air
dan gas ditutup rapat, kontak listrik dicabut.
d.
Dilarang membawa alat-alat dan bahan laboratorium
ke luar laboratorium tanpa seijin guru atau petugas.
e.
Membuat laporan sementara (data percobaan) dan di
paraf oleh guru / laboran
f.
Membuat laporan lengkap seminggu setelah
percobaan dan menyerahkan kepada guru pembimbing, sebelum pelaksanaan praktikum
selanjutnya.
Bagi guru
- Berilah penjelasan kepada siswa sehingga siswa mau
menghayati tata tertib laboratorium bagi siswa .
- Awasilah siswa yang sedang melaksanakan kegiatan
Lab.
- Berusahakah agar siswa penuh disiplin.
- Siapkanlah alat dan bahan yang akan dipakai untuk
kegiatan.
- Berikanlah penjelasan setiap alat yang masih asing,
mudah rusak, dan bahan berbahaya bagi siswa.
- Beritahukanlah pada siswa pengunaan alat listrik.
- Usahakanlah agar laboratorium tetap bersih, tertib,
rapih dan nyaman untuk kegiatan.
Etiket pada botol harus benar dan jelas. - Berilah peringatan, petunjuk, dan larangan agar
kegiatan berhasil sesuai tujuan.
Alat pemadam kebakaran harus selalu siap pakai. - Kotak P3 K selalu tersedia dan terawat, dan guru
harus mampu menggunakan isi kotak P3K itu.
- Matikanlah semua lampu yang tidak digunakan, apabila
akan meninggalkan Laboratorium.
- Guru harus mengatur suasana kegiatan dalam
laboratoraium IPA dinamis, tidak gaduh, dan tertib.
- Usahakan agar laboratorium digunakan sesuai dengan
jadwal, dan seefisien mungkin.
- Menuliskan catatan penting tentang kegiatan yang
sudah dilaksanakan pada buku kegiatan harian lab
yang tersedia.
C. KONTRAK KESELAMATAN LABORATORIUM
Sumber :
http://belajarbiologi02.blogspot.com/2014/04/jenis-bahaya-dan-cara-penanganan.html
diakses pada 29 november 2018, pukul 16.
43 WIB
https://hedisasrawan.blogspot.com/2013/12/7-prosedur-keselamatan-kerja-di.html
diakses pada 29 november 2018, 16. 55 WIB
Komentar
Posting Komentar