Strategi pembelajaran ekspository dan heuristik

                             Pendekatan Ekspositoris dan Heuristik

a.       Pendekatan Ekspositoris
   Pada pendekatan ekspositoris, gurulah yang berperan lebih aktif dan lebih banyak melakukan aktifitas dibandingkan siswanya. Dalam hal ini guru telah mempersiapkan materi atau bahan ajar secara tuntas sehingga siswa akan lebih pasif karena hanya menerima bahan ajar yang disampaikan guru. Hakikat mengajar menurut pandangan ini adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Dalam hal ini siswa dipandang sebagai objek yang menerima apa yang diberikan guru. dalam kegiatan belajar mengajar dengan sistem pendekatan ekspositori ini kurang optimal, sebab siswa hanya terbatas kepada mendengarkan uraian guru, mencatat dan sekali- kali bertanya kepada guru. Guru yang kreatif biasanya dalam memberikan informasi penjelasan kepada siswa menggunakan alat bantu seperti gambar, bagan, grafik, dan lain- lain disamping memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan pertanyaan.
   Dalam pendekatan ekspositoris ada beberapa prosedur pendekatan yakni :
1.      Persiapan (Preparation)yaitu guru menyiapkan bahan selengkapnya secara sistematik dan rapi.
2.      Pertautan (Apercetion)bahan terdahulu yaitu guru bertanya atau memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian siswa kepada materi yang telah diajarkan.
3.      Penyajian (Presentation) terhadap bahan yang baru, yaitu guru menyajikan dengan cara memberi ceramah atau menyuruh siswa membaca bahan yang telah dipersiapkan diambil dari buku, teks tertentu atau ditulis oleh guru.
4.       Evaluasi (Resitation) yaitu guru bertanya dan siswa menjawab sesuai dengan bahan yang dipelajari, atau siswa yang disuruh menyatakan kembali dengan kata- kata sendiri pokok- pokok yang telah dipelajari lisan atau tulisan.
Pendekatan ekspositoris memiliki ciri-ciri, yaitu:
     (1) pembelajaran berpusat pada guru
     (2) terjadi passive learning
     (3) interaksi di antara siswa kurang
     (4) tidak ada kelompok-kelompok kooperatif
     (5) penilaian bersifat sporadis.
Jika dilihat dari tiga jalur modus penyampaian pesan pembelajaran, penyelenggaraan pembelajaran ekspositori lebih sering menggunakan
1.      modus telling (pemberian informasi),
2.      modus demonstrating(memperagakan)
3.      doing direct performance(memberikan  kesempatan untuk menampilkan unjuk kerja secara langsung).    
Keunggulan dan kelemahan pendekatan ekspositoris :
·         Keunggulan
1.      Melalui pendekatan ekspositori, selain siswa dapat mendengar suatu materi pelajaran, juga dapat melihat atau mengobservasi (melalui demonstrasi).
2.      Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik serta dapat dengan mudah menyatu dengan kelas.
3.      Pendekatan ekspositori sangat efektif, bila materi pelajaran cukup luas sementara waktu terbatas.
4.      Dapat diikuti oleh siswa dengan jumlah yang besar
·         Kelemahan
1.      Keberhasilan pendekatan ekspositori sangat tergantung kepada pengetahuan yang dimiliki guru.
2.      Gaya pendekatan satu arah mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa menjadi terbatas.
3.      Sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam bersosialisasi.
4.      Pendekatan ini hanya dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.
5.      Siswa menjadi pasif
6.      Keberhasilan pendekatan ini tergantung dari pengetahuan yang dimiliki leh guru.
b.      Pendekatan Heuristik
   Heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu “heuriskein” yang berarti “saya menemukan”adalah sebuah kata sifat untuk pengalaman berbasis teknik yang dapat membantu dalam pemecahan masalah, belajar dan penemuan.
Strategi belajar mengajar heuristik adalah merancang pembelajaran dari berbagai aspek dari pembentukan system instrusional mengarah pada pengaktifan peserta didik mencari dan menemukan sendiri fakta, prisip, dan konsep yang mereka butuhkan.
   Pada pendekatan ini, siswalah yang menggali informasi. Informasi tidak hanya didapat dari guru, tetapi juga dari internet, perpustakaan umum, dan lain lain. Dalam proses pembelajaran, guru adalah sebagai motivator dan fasilitator. Pendekatan ini juga dikenal sebagai student process.
Pendekatan Heuristik dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
1.      Inquiry : Kemampuan meneliti siswa tanpa guru memberikan apa – apa, dalam artian guru membebaskan siswa untuk menentukan objek belajarnya.
Adapun langkah-langkah dari pendekatan inquiry adalah:
(1) merumuskan masalah,
(2) mengamati atau melakukan observasi,
(3) menganalisa dan menyajikan hasil dalam    tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel             dan karya lainnya,
(4) mengkomunikasikan atau    menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru atau audienslainnya.
Prinsip yang dipegang guru ketika menerapkan komponen inquiri dalam pembelajaran ialah:
(1) Pengetahuan dan keterampilan akan lebih lama diingat apabila siswa menemukan            sendiri.
(2) Informasi yang diperoleh siswa akan lebih mantap apabila diikuti dengan bukti-bukti      atau data yang ditemukan sendiri oleh siswa.
(3) Siklus inquiri adalah observasi, bertanya, mengajukan dugaan, pengumpulan data,          dan penyimpulan.
(4) Langkah kegiatan inquiri adalah merumuskan masalah, mengamati atau melakukan          observasi, menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan,            tabel, dan karya lain.
2.      Discovery ( menemukan ): Suatu metode agar siswa dapat menemukan cara – cara menentukan konsep sendiri.
Sumber munculnya pendekatan discovery ini adalah teori belajar Piaget, yaitu anak harus berperan secara aktif di dalam kelas.
Keunggulan dan kelemahan dari pendekatan heuristik dapat dibagi menjadi dua yaitu:
·   Keunggulan PendekatanInquiry yaitu:
1.      Pendekatan inquiryyang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, efektif dan psikomotorik secara seimbanng, dan sehingga pembelajaran ini dianggap bermakna.
2.      Pendekatan inquirymemberikan ruang siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
3.      Pendekatan inquirymerupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern, yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
4.      Pendekatan inquirydapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENGERTIAN PENGELOLAAN BIAYA PENDIDIKAN DAN JENIS–JENIS BIAYA PENDIDIKAN

Keterampilan Menjelaskan

SOP LABORATORIUM