menguasai hakekat pendidikan


HAKIKAT STRATEGI BELAJAR MENGAJER
OnKonsep dan Prinsip Belajar dan Pembelajaran hari
Belajar memiliki tiga atribut pokok ialah:
 Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan.
 Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun afektif.
 Belajar berkat mengalami, baik mengalami secara langsung maupun mengalami secara tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain belajar terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan. (lingkungan fisik dan lingkungan sosial).
 Supaya belajar terjadi secara efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip antara lain:
 Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik, karena berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.
 Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan atau terhadap situasi pembelajarannya.
 Aktivitas. Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila fikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif belajar.
 Umpan balik di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera menge-tahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Umpan balik dari guru sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.
 Perbedaan individual adalah individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan hakikat mereka masing-masing. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa sangat diperlukan.
Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari unsur: tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru.
Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi; dan semuanya berfungsi dengan berorientasi kepada tujuan
Variabel Strategi Belajar Mengajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi belajar-mengajar ialah: tujuan, bahan pelajaran, alat dan sumber, siswa, dan guru.

 Gagne mengklasifikasikan hasil-hasil belajar yang membawa implikasi terhadap penggunaan strategi belajar-mengajar, sebagai berikut:
 Keterampilan intelektual dengan tahapan-tahapannya:
 Diskriminasi (mengenal benda konkret).
 Konsep konkret (mengenal sifat-sifat benda/objek konkret).
 Konsep terdefinisi (kemampuan memahami konsep terdefinisi).
 Aturan (kemampuan menggunakan aturan, rumus, hukum/dalil, prinsip).
 Masalah/aturan tingkat tinggi (kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan berbagai aturan).
 Strategi kognitif (kemampuan memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berfikir).
 Informasi verbal (kemampuan menyimpan nama/label, fakta, pengetahuan di dalam ingatan).
 Keterampilan motorik (kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan fisik).
 Sikap (kemampuan menampilkan perilaku yang bermuatan nilai-nilai).
 Yang perlu dipertimbangkan dari faktor siswa di dalam menggunakan strategi belajar-mengajar, antara lain:
 Siswa sebagai pribadi tersendiri memiliki perbedaan-perbedaan dari siswa lain.
 Jumlah siswa yang mengikuti pelajaran.
 Dari faktor alat dan sumber yang perlu dipertimbangkan ialah:
 Jumlah dan karakteristik alat pelajaran dan alat peraga.
 Jumlah dan karakteristik sumber pelajaran (bahan cetakan dan lingkungan sekitar).
Dari faktor guru yang akan mempengaruhi penggunaan strategi belajar-mengajar ialah kemampuan menguasai bahan pelajaran dan kemampuan membelajarkan siswa.
Berbagai Jenis Strategi Belajar Mengajar
Berbagai jenis strategi Belajar Mengajar dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai pertimbangan.

 Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.
 Strategi Deduktif. Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi
Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
 Strategi Induktif. Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
 Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan.
 Strategi Ekspositorik. Dengan Strategi Ekspositorik bahan atau materi pelajaran diolah oleh guru. Siswa tinggal “terima jadi” dari guru. Dengan Strategi Ekspositorik guru yang mencari dan mengolah bahan pelajaran, yang kemudian menyampaikannya kepada siswa. Strategi Ekspositorik dapat digunakan di dalam mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.
 Strategi Heuristik. Dengan Strategi Heuristik bahan atau materi pelajaran diolah oleh siswa. Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan pelajaran. Guru sebagai fasilitator memberikan dorongan, arahan, dan bimbingan.
Strategi Heuristik dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai materi pelajaran termasuk pemecahan masalah. Dengan Strategi Heuristik diharapkan siswa bukan hanya paham dan mampu melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, akan tetapi juga akan terbentuk sikap-sikap positif, seperti: kritis, kreatif, inovatif, mandiri, terbuka. Strategi Heuristik terbagai atas Diskoperi dan Inkuiri.
 Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru
 Strategi Seorang Guru. Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa.
 Strategi Pengajaran Beregu (Team Teaching). Dengan Pengajaran Beregu, dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa.
Pengajaran Beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah satu mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik tertentu.
 Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa
 Strategi Klasikal
 Strategi Kelompok Kecil
 Strategi Individual.
 Atas Dasar Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa.
 Strategi Tatap Muka. Akan lebih baik dengan menggunakan alat peraga.
 Strategi Pengajaran Melalui Media. Guru tidak langsung kontak dengan siswa, akan tetapi guru “mewakilkan” kepada media. Siswa berinteraksi dengan media.

Sumber Strategi Belajar Mengajar karya Udin S. Winataputra
Memuat...

Terkait
PEMILIHAN METODE MENGAJAR YANG EFEKTIF UNTUK SEKOLAH DASAR
dalam "PGSD"
PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBERIAN
dalam "PEMBELAJARAN"
Belajar, Mengajar dan Pembelajaran
dalam "PEMBELAJARAN"
 28 COMMENTS

tolong luncurkan resume buku tentang cara mengajar yang menyenangkan_terima Kasih

posted 28 Mei 2008 pada 11:36 pm by ayatulloh humaini Balas

Artikel yang anda muat banyak membuat saya mengerti akan apa-apa yang seharusnya saya lakukan dalam mengajar. TERIMA KASIH

posted 7 Juni 2008 pada 1:38 pm by Dani Gandani Balas

pengertian strategi belajar mengajarnya di mana pak?

posted 4 September 2008 pada 5:53 pm by ais ray Balas

Good article. I think those strategy have already familiar to a lot of teacher. But, sometimes a teacher feel that classical teaching is more simple.

posted 10 November 2008 pada 9:02 pm by rahmiandri Balas

strategi belajar mengajar merupakan variabel penting yang harus diperhatikan, dengan strategi yang tidak tepat barangkali tujuan yang diharapkan dari proses belajar mnegajar itu tidak tercapai. menurut saudara apa strategi yang dipakai agar peserta didik bisa berfikir mandiri ataupun menciptakan mental generasi yang memiliki mental-mental mandiri. trima kasih

posted 10 November 2008 pada 9:56 pm by wallim Balas

Thanks tulisannya oke sedikit tapi bisa membantu sebagai referensi tugas kuliah Strategi Belajar Mengajar

posted 31 Januari 2009 pada 6:11 pm by lea Balas
Ping balik: strategi belajar yang baik « Dhewiqyuute’s Blog


terima kasih atas tulisan ilmiahnya.

posted 16 Mei 2009 pada 12:05 pm by indah Balas

terima ksh..cukup membantu tgs saya..

posted 17 Mei 2009 pada 8:14 pm by metha Balas

artikel yg sangat bagus untuk meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik.

posted 19 Mei 2009 pada 3:10 pm by I Made Suprapta Balas

maaf pak sebelumnya…
saya mohon ijin mengcopy artikel bapak…
sebagai referensi pembelajaran saya di STAIN Pekalongan….

posted 6 Oktober 2009 pada 8:53 pm by fathurrozi Balas

terimakasih atas artikelnya, pak minta tolong dimuat tentang metode penelitian, tujuan dan peranan psikologi pendidikan

posted 20 Oktober 2009 pada 8:03 am by Rusmana Balas

tulsan ya sangat menarik,,,,perbanyak yang lebih baik lagi yaq………makasih

posted 27 Oktober 2009 pada 11:03 am by wa ode pana Balas

Hwa……..Kok Jawaban yang aku cari ga ada….

posted 19 November 2009 pada 4:24 pm by Man Balas

trimakasih. tulisan anda bisa saya jadikan bahan untuk menulis.

posted 5 Januari 2010 pada 8:53 am by wulan Balas

indonesia ke depan lebih baik….insyaAlloh

posted 6 Januari 2010 pada 5:25 pm by arivynt Balas

tolong kirimkan kepada saya strategi apa yang paling berhasil di indonesia

posted 19 Maret 2010 pada 4:06 pm by elvian laoli Balas

aku sangat berterima kasih dengan adanya tulisan ini, saya sangat terbantu….

posted 26 Maret 2010 pada 3:44 pm by Syamsul Balas

saya sangat berterima kasih

posted 30 September 2010 pada 10:00 am by ely Balas

terima kasih tulisan nya membantu memeperbanyak ilmu

posted 13 Oktober 2010 pada 5:48 pm by tesi aeriyani Balas

Tolong kirim sama saya tentang hakikat dan ciri-ciri belajar_Terima kasih

posted 12 November 2010 pada 12:51 pm by Halimi Balas

tolong ya informasi terbaru tentang strategi belajar mengajar mohon di kirimkan lewat email saya????????????trims sebelumnya

posted 10 Januari 2011 pada 5:19 pm by ferum fisika um 2006 Balas

mohon di publikasikan artikel mengenai macam-macam pendekatan…
dan kelebihan kekurangannya.
terimasih..

posted 12 Maret 2011 pada 9:46 am by Agungist Balas

mohon izin untuk memanfaatkan karya tulis anda , hal ini motivasi untuk ana tuk mengembangkannya

posted 19 Maret 2011 pada 10:23 am by ahmad halawi Balas

bagus. dalam bberapa hal aku kita sepaham. namun, bisakah merangkumnya dalam bentuk yang sedikit menyenangkan? maksudku, pembahasannya agak sedikit kaku. 🙂

posted 15 April 2011 pada 1:09 am by rafaell Balas

catatan yang bagus, terimakasih pencerahannya pak 😀

posted 24 Juni 2011 pada 10:31 am by andyndy Balas
Ping balik: Identifikasi problematika di bidang pengajaran Sejarah yang sangat krusial berkaitan dengan penggunaan LKS « tiurmayani14


Artikel ini ckup mmbntu sya dalam tugas strategi belajar mengajar..terimakasih ,,,

posted 15 September 2012 pada 8:12 pm by Anonim Balas
TINGGALKAN BALASAN

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan.

KOMENTAR


NAMA

SUREL

SITUS WEB


 BERI TAHU SAYA KOMENTAR BARU MELALUI EMAIL.
 BERITAHU SAYA POS-POS BARU LEWAT SURAT ELEKTRONIK.

13 JANUARI 2008
PAKDE SOFA
PEMBELAJARAN
Navigasi tulisan
 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
PROSEDUR UMUM PEMBELAJARAN






























































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































Tema: Flounder oleh Kelly Dwan & Mel Choyce.
Ikuti
 :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENGERTIAN PENGELOLAAN BIAYA PENDIDIKAN DAN JENIS–JENIS BIAYA PENDIDIKAN

Keterampilan Menjelaskan

SOP LABORATORIUM